Mahasiswa Prodi Ilmu Komputer
Mengenal Resensi Buku yang Objektif, Santun, dan Kritis.
Selasa, 15 Juli 2025 17:54 WIB
Secara singkat, resensi dapat diartikan sebagai teks atau tulisan yang memuat peninjauan dan penilaian terhadap kualitas sebuah buku.
Disusun Oleh: Sheva AkbarMaulana (240103028)
Pendahuluan
Kata resensi itu berasal dari bahasa latin, revidere atau recensere yang berarti melihat kembali, menimbang atau menilai. Dalam bahasa belanda, resensi itu dikenal dengan sebutan recensie. Sedang dalam bahasa inggris, resensi dikenal dengan review.
Dalam kamus besar bahasa Indonesia, resensi berarti pertimbangan atau pembicaraan tentang buku dan sebagainya. Arti itu tak jauh berbeda dengan apa yang dijelaskan J.S. Badudu (2007) bahwa resensi itu adalah pembicaraan mengenai buku (biasanya kupasan atau komentar mengenai buku yang baru terbit).
Tetapi, resensi itu sejatinya memiliki cakupan yang sangat luas, tidak hanya meliputi kayra berupa buku. Sebab, selain buku, resensi itu bisa meliputi aktivitas mengulas atau menilai sebuah karya mulai dari musi, komik, film, dan lain sebagainya dengan disertai data-data, pemaparan sekilas tentang isi (atau konten) dari karya tersebut dan tidak ketinggalan pula adanya ruang untuk memberikan pujian atau kritik.
Jadi, resensi buku itu bisa diartikan memberikan penilaian, membahas, mengungkap kembali (isi buku), atau mengkritik sebuah buku. Pendek kata, resensi buku itu lebih sebagai pendapat atau penilaian pembaca (presensi) tentang sebuah buku. Pendapat (atau penilaian) itu saja bisa berupa kesan, komentar, bahkan analisis kritis. Tidak berlebihan, kalau dalam resensi buku itu, pembaca atau presensi tidak semata-mata memuji sebuah buku tetapi disertai pula dengan kritik.
Menulis resensi buku atau resensi-resensi lain (bisa untuk film, kaset, cd, dan lain-lain), pada intinya adalah memberikan pertimbangan tentang buku, atau objek resensi itu kepada pembaca tentang perlu atau tidak untuk dibaca, untuk dibeli, dan untuk kalangan mana obyek resensi itu ditujukan. Pada penulisan resensi itu, penulis dituntuk untuk objektif terhadap objeknya, walau demikian objektifitas itu relative pada kemampuan analisis si penulis, sehingga peluang untuk subjektif itu tetap ada.
Langkah praktis menulis resensi buku yang komunikatif dan professional
Istilah resensi berasal dari bahasa Belanda resentie atau bahasa Latin recensio (recensere) yang berarti memeriksa kembali. Dalam bahasa Inggris, istilah ini dikenal dengan kata review. Semua istilah tersebut memiliki makna yang sama, yaitu kegiatan mengulas sebuah buku. Resensi merupakan sebuah tulisan atau informasi yang membahas, menilai, serta memberikan pertimbangan terhadap karya orang lain, terutama terkait kelebihan, kekurangan, dan kelayakan karya tersebut. Karya yang biasa diresensi antara lain buku fiksi atau nonfiksi, karya seni, musik, maupun film.
Secara singkat, resensi dapat diartikan sebagai teks atau tulisan yang memuat peninjauan dan penilaian terhadap kualitas sebuah buku. Penulisan resensi bertujuan untuk menarik minat baca masyarakat agar mereka tertarik membaca buku yang telah diulas. Gaya penulisan resensi umumnya bersifat persuasif untuk membangkitkan minat pembaca terhadap buku tersebut. Dalam teks resensi, penulis menyajikan informasi berupa identitas karya, ringkasan isi, serta ulasan mengenai kelebihan dan kelemahan karya tersebut. Selain itu, penulis resensi biasanya juga memberikan rekomendasi kepada para pembaca.
Langkah pertama yang perlu dilakukan penulis resensi adalah membaca buku secara keseluruhan. Penulis resensi sebaiknya memperhatikan dengan saksama kata pengantar yang biasanya memuat penjelasan singkat mengenai tujuan atau latar belakang penulisan buku, sasaran pembaca, serta komentar dari tokoh-tokoh yang umumnya tercantum di bagian belakang sampul buku. Setelah itu, penulis resensi perlu memeriksa daftar isi, kemudian membaca isi buku hingga selesai.
Langkah-langkah Menulis Resensi
- Penulis resensi perlu mengenali unsur fisik buku terlebih dahulu, seperti nama pengarang, nama penerbit, kota penerbitan, tahun terbit, jumlah halaman, dan harga buku.
- Penulis resensi harus membaca buku dengan cermat dan teliti.
- Penulis resensi sebaiknya memberi tanda atau mencatat poin-poin penting dari isi buku, misalnya rangkaian peristiwa atau bagian-bagian penting dalam buku.
- Penulis resensi perlu membuat sinopsis atau ringkasan isi buku yang akan diresensi.
- Penulis resensi harus menentukan sikap dan memberikan penilaian terhadap isi buku berdasarkan beberapa aspek berikut:
Struktur penulisan, keterkaitan antarbagian, serta sistematika penyajiannya.
b. Kualitas isi buku, alur cerita, cara penulis menganalisis tokoh dan data, pemilihan kata, kejelasan kalimat, gaya bahasa, serta makna kata yang digunakan.
c. Aspek teknis buku, meliputi tata letak, desain tampilan, mutu cetakan, dan kerapian penyajian.
Mengapa menulis resensi membuat kita lebih kritis dalam membaca
Mahasiswa perlu membaca karya ilmiah, salah satunya buku, dengan penuh ketelitian agar dapat memahami isinya secara mendalam. Selain itu, mahasiswa juga perlu mengungkapkan pemahamannya melalui berbagai bentuk komunikasi, baik untuk keperluan presentasi maupun penulisan, seperti proposal penelitian, laporan penelitian, artikel ilmiah, tugas akhir, atau skripsi. Bab ini disusun sebagai sarana pembelajaran Bahasa Indonesia berbasis teks yang dapat membantu mahasiswa memperoleh pengetahuan yang lebih luas, berpikir lebih kritis dan kreatif, serta memiliki kemampuan membaca dan menulis teks, khususnya teks ulasan buku, secara memadai. Oleh karena itu, mahasiswa diharapkan mampu menelusuri, bertanya, menggali, dan menghasilkan teks ulasan buku.
Teks ulasan sering disebut juga dengan istilah review. Biasanya, ulasan ditulis dalam bentuk artikel sehingga dapat pula disebut artikel ulasan. Di lingkungan kita, ulasan umumnya membahas buku, sehingga teks ulasan ini dikenal sebagai ulasan buku, resensi buku, atau timbangan buku. Sebenarnya, ulasan tidak hanya terbatas pada buku, tetapi juga bisa dibuat untuk karya lain seperti artikel, karya sastra (cerpen, novel, drama, puisi), serta karya seni (musik, tari, kriya, lukis, pertunjukan, dan film). Bahkan, ulasan juga dapat membahas suatu peristiwa, misalnya pertandingan olahraga atau kegiatan sosial lainnya. Ulasan merupakan teks yang bertujuan untuk menilai, mempertimbangkan, serta memberikan kritik terhadap karya atau peristiwa yang diulas (Gerot & Wignell, 1994; Hyland & Diani, 2009). Namun, dalam bab ini mahasiswa hanya akan diarahkan untuk menulis ulasan terhadap buku saja agar fokus.
Dalam menulis teks ulasan buku, perlu diperhatikan bahwa kegiatan ini tidak hanya sekadar menjabarkan isi buku, tetapi juga menjelaskan bagaimana buku tersebut dapat memenuhi tujuan atau fungsi sosialnya. Sebagai sebuah genre, teks ulasan buku memuat deskripsi sekaligus evaluasi terhadap buku yang diulas. Ulasan buku memaparkan tujuan penulisan buku, menjelaskan strukturnya, menguraikan gaya penulisan, serta menempatkan isi buku dalam konteks yang lebih luas melalui perbandingan dengan buku sejenis lainnya. Oleh sebab itu, menulis teks ulasan buku menuntut pembaca untuk membaca secara kritis dan analitis, sekaligus memberikan tanggapan pribadi yang mendalam. Dengan demikian, dalam menulis ulasan buku, mahasiswa dituntut untuk memadukan kemampuan menguraikan isi buku, menganalisis bagaimana buku tersebut memenuhi tujuannya, dan mengekspresikan tanggapan pribadi. Secara keseluruhan, kegiatan menjabarkan, menganalisis, dan mengungkapkan pendapat pribadi dalam teks ulasan ini dapat disebut sebagai kegiatan mengevaluasi buku (Hyland & Diani, 2009). Kata kunci yang harus diingat mahasiswa ketika menulis ulasan buku adalah menilai dan mengevaluasi.
Pentingnya etika dalam menulis resensi untuk menjaga objektivitas dan kesantunan
Sebagus apa pun karya yang kita hasilkan, apabila bahasa yang kita gunakan kurang santun, maka karya tersebut tidak akan sempurna. Meskipun ide atau isi laporan research menjadi hal utama, ide tersebut tetap memerlukan dukungan bahasa yang santun agar dapat tersampaikan dengan baik. Ketelitian dalam berbahasa menunjukkan kecermatan kita dalam berpikir. Jadi, apakah bahasa dalam laporan penelitian sudah santun? Tentu, bahasa yang kita gunakan seharusnya adalah bahasa Indonesia yang baik dan benar. Bahasa yang baik ialah bahasa yang memiliki ketepatan makna dan sesuai dengan situasi penggunaannya. Sementara itu, bahasa yang benar adalah bahasa yang patuh pada kaidah dan digunakan secara konsisten.
Menulis karya akademik merupakan kegiatan formal, sehingga bahasa yang digunakan pun harus bersifat formal. Bahasa formal memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
- Menggunakan unsur gramatikal secara jelas dan konsisten;
- Menggunakan imbuhan dengan lengkap;
- Menggunakan kata ganti yang resmi;
- Menggunakan kata baku;
- Mengikuti EYD;
- Menghindari penggunaan unsur bahasa sehari-hari.
Pengaruh media sosial dan teknologi informasi dalam dunia bisnis, Pendidikan, dan politik
Pada sektor bisnis, kemajuan teknologi informasi membantu masyarakat dan pelaku usaha untuk memperluas jangkauan pasar melalui promosi digital, khususnya lewat media sosial (Hidayat, Abdillah, Prayuda, Kusumo, Pranata, Syarriansyah, et al., 2020). Media sosial yang dibahas dalam referensi ini mencakup Facebook, WordPress, dan Instagram. Jenis bisnis yang dijelaskan meliputi bisnis kerajinan tangan, kuliner, fesyen, jasa perjalanan, serta mall atau pusat perbelanjaan.
Dalam bidang pendidikan, keberadaan teknologi informasi mendukung pelaksanaan pembelajaran dengan cara yang lebih fleksibel dan optimal. Media sosial yang diulas antara lain DropBox, Facebook, Google Forms, Moodle, WordPress, YouTube, WhatsApp, dan Zoom. Kegiatan pembelajaran yang dibahas mencakup lingkungan pembelajaran virtual, presensi online atau daftar hadir daring, ujian daring, serta tugas digital.
Di sektor politik, teknologi informasi juga digunakan sebagai sarana kampanye untuk menjangkau masyarakat luas. Media sosial yang sering digunakan meliputi Facebook, Twitter, dan YouTube. Topik kampanye yang diangkat meliputi pemilihan anggota legislatif, kampanye partai politik, dan pemilihan presiden.
Meskipun pembahasan utama buku referensi ini berfokus pada media sosial, teknologi informasi lain juga turut dibahas, seperti Big Data, Cloud Computing, Smartphone, Internet of Things (IoT), dan konsep terbaru yaitu Metaverse, yang diperkirakan akan menjadi salah satu bentuk media sosial dominan di masa depan.
DAFTAR PUSTAKA
Niknik M Kuntarto, dan Putranto Hendar. 2018. 99 cara mudah menulis karya tulis ilmiah. Yogyakarta: INDOPUBLIKA. Diakses di: https://kc.umn.ac.id/id/eprint/25190/1/Buku%20Referensi%2099%20Cara%20Mudah%20Menulis%20Karya%20Ilmiah.pdf pada 11 juli 2025, pukul. 17.35
Leon A. Abdillah. 2022. Peranan media sosial modern. Palembang: Bening media publishing. Diakses di: https://rie.binadarma.ac.id/file/book/peranan-media-sosial-modern-1668742546.pdf pada 11 juli 2025, pukul. 17.38
Basaria, Ida. 2021. Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi. Medan: merdeka kreasi group. Diakses di: https://www.google.co.id/books/edition/Bahasa_Indonesia_Untuk_Perguruan_Tinggi/lm_JEAAAQBAJ?hl=id&gbpv=0 pada 11 juli 2025, pukul. 17.45
Haryanto. 2008. Membuat Resensi. Semarang: Alprin. Diakses di: https://www.google.co.id/books/edition/Membuat_Resensi/6Hv-DwAAQBAJ?hl=id&gbpv=0 pada 11 juli 2025, pukul. 17.48
- Mursidi. 2016. Tip Sukses Meresensi Buku di Koran. Jakarta: Elex Media Komputindo. Diakses di: https://www.google.co.id/books/edition/Tip_Sukses_Meresensi_Buku_di_Koran/-YlKDwAAQBAJ?hl=id&gbpv=0 pada 11 juli 2025, pukul. 17.52

Mahasiswa Prodi Ilmu Komputer
0 Pengikut

Mengenal Resensi Buku yang Objektif, Santun, dan Kritis.
Selasa, 15 Juli 2025 17:54 WIB
Menghindari Plagiarisme dalam Penulisan Karya Ilmiah
Senin, 14 Juli 2025 07:19 WIBBaca Juga
Artikel Terpopuler